Makalah Perilaku Organisasi " Kekuasaan Dalam Organisasi"

Senin, 25 Januari 2010
Daftar Isi


Kata Pengantar i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian 2
1. Pengertian Kekuasaan 2
2. Pengertian Organisasi 2
B. Sumber Kekuasaan 2
C. Karakteristik Bawahan atau Pengiku 4
D. Faktor Situasi 4

Kata Pengantar

Puji syuk sepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan kesehata, kekuatan pikiran, fisik dan akal kepada kami sehingga kami bisa melaksanakan tugas makalah ini yang berjudul “ kekuasaan dalam organisasi” sebagai tugas perilaku organisasi.
Tujuang dari kami membuat makalah ini agar berguna bagi orang lain yang dalam garis besarnya untuk mengetahui dan memahami tentang kekuasaan dalam organisasi
Kami masih merasa kurang dalam pengerjaan makalah ini karena dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca makalah ini, agar nantinya dalam penulisan makalah selanjutnya kami dapat memperbaiki.

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Berlakang

Dalam sebuah organisasi ada beberapa orang yang memiliki kekuasaan dan setiap manusia pasti menginginkan kekuasaan, untuk mendapatkan kekeuasaan itu tidak begitu saja mendapatkannya ada beberapa faktor yang harus dimiliki. Orang – orang yang berada pada puncak pimpinan suatu organisasi seperti manajer, direktur memiliki kekuasaan atau power.
Dalam kontek mempengaruhi perilaku orang – orang yang secara struktur organisasi berada dibawahnya. Setiap pemimpin menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan, untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik.
Setiap atasan selain mempunyai kekuasaan untuk mengatur bawahan mereka juga harus mengetahuhi bagaimana karakter dari bawahannya agar bawahan dapat bekerja dengan baik sebagaimana di inginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bentuk – bentuk kekuasaa
2. Mengetahui karakteristik bawahan
3. Mengetahui faktor sumber utama dari kekuasaan
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas kami ingin mengetahui bentuk – bentuk kekuasaan seperi apa, bagaimana mengetahui karakteristik bawahan dan faktor utama dari kekusaan.


BAB II
PEMBAHASAN



A. Pengertian
1. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan atau kualitas seseorang atau kelompok yang melekat dalam satu interaksi antara dua atau lebih individu maupun kelompok.
2. Pengertian Organisasni
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
B. Sumber Kekuasaan
Menurut French dan raven, ada enam bentuk tipe kekuasaan :
a. Reward power
Tipe kekuasaan ini memusatkan perhatian pada kemampuan untuk memberi ganjaran atau tugas yang dilakukan orang lain.
b. Coercive power
Kekuasaan yang bertipe paksaaan ini, lebih memusatkan pandangan kemampuan untuk memberi hukuman kepada orang lain. Tipe koersif ini berlaku jika bawahan merasakan bahwa atasannya yang mempunyai lisensi untuk menhukum dengan tugas – tugasnya yang sulit, mencaci maki sampai kekuasaannya memotong gaji.
c. Referent power
Tipe kekuasaan ini di dasarkan pada satu hubungan kesukaan atau liking dalam arti ketika seseorang mengidentivikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang di inginkannya. Dalam uraiannya seorang pimpinan akan mempunyai referensi terhadap para bawahannya yang mampu melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan.
d. Expert power
Kekuasaan yang berdasarkan pada keahlian ini memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pastilah ia memiliki pengetahuan, keahlian dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan.
e. Legitimate power
Kekuasaan yang sah adalah kekuasaan yang sebenarnya, ketika seseorang melakukan persetujuan dan kesepakatan diberi hak untuk mengatur dan menentukan perilaku orang lain dalam suatu organisasi.
f. Kekuasaan informasi
Kekuasaan informasi merupakan kekuasaan yang dipunyai sseseorang karena ia memiliki informasi-informasi penting yang berhubungan dengan organisasi.

C. Karaktertistik bawahan atau pengikut
Kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruahi orang lain dalam hal ini bawahan atau pengikut karena karakter – karakter tertentu dari bawahan tersebut, seperti kepribadian, jenis kelamin dan budaya.
Karakteristik kepribadian tertentu seseorang dikaitkan dengan kelemahannya untuk lebih mudah dipengaruhi. Dari jumlah studi yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan, bahwa jenis kelamin memiliki hubungan dengan kelemahan seseorang untuk lebih mudah dipengaruhi oleh pimpinan.
D. Faktor Situasi
Faktor situasi yang dapat mempengaruhi tugas manajer, terutama melalui aktivitas antar kelompok. Faktor – faktor tersebut meliputi ketidak pastian, kemampuan mengganti, sentralitas.
1. Pengendalian Atas Ketidak Pastian
Ketidakpastian sering terjadi dalam pelaksanaan tugas manajer. Hal ini meliputi kurangnya informasi terutama yang berkaitan dengan kejadian – kejadian dimasa yang akan dating.
Ketidakpastian itu sendiri bukan suatu diterminan kekuasaan, tetapi kemampuan untuk mengatasi dan mengendalikan ketidakpastian akan memperbesar kekuasaan.
2. Kemampuan Mengganti
Sumber faktor situasional kedua dari kekuasaan manunjukkan sejauh mana suatu manajer atau subunit mampu untuk menyediakan sumber – sumber, pelayanan atau melaksanakan kegiatan tertentu yang dibutuhkan oleh unit lain. Semakin mampu seorang manajer atau suatu unit tertentu untuk menyediakan sumber – sumber dan pelayanan kepada unit yang lainnya, semakin besar kekuasaannya.
3. Keterpusatan
Keterbutusan terdiri dari dua elemen yaitu sejauh mana sumber – sumber disediakan oleh manajer tertentu berhubungan dengan aktivitas unit lainnya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap organisasi jika dikurangi. Semakin besar sumber – sumber yang dibutuhkan dan semakin besar dampaknya terhadap prestasi organisasi, maka semakin besar kekuasaan manjer atau unit tertentu terhadap unit yang lain.
4. Pengendalian Atas Informasi
Informasi dapat merupakan sebagai sumber organisasi yang langka dan penting. Orang yang memiliki informasi lengkap akan dapat memberikan alternative atau salusi yang tepat dalam proses pengambilan keputusan atau dengan perkataan lain orang tersebut memiliki kekuasaan yang besar karena pendapatnya diikuti oleh para pimpinan yang lainnya.
5. Pengendalian Atas Sumber – Sumber
Agar dapat hidup organisasi membutuhkan sumber – sumber seperti modal, semberdaya manusia, bahan baku dan pelanggan. Uang atau modal merupakan sumber pokok organisasi karena uang dapt dipergunakan untuk membeli sumber – sumber yang lainnya. Kemampuan untuk menghasilkan sumber – sumber keuangan juga merupakan sumber kekuasaan yang penting.



BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami dapat menyimpulkan bahwa kekuasaan dalam organisasi memiliki beberapa sumber yaitu kekuasaan legitimasi, kekuasaan imbalan, kekuasaan paksaan, kekuasaan ahli, kekuasaan refenen, kekuasaan informasi. Bahwa jenis kelamin dan budaya adalah alat untuk dipengaruhi oleh atasan dan juga faktor – faktor situasi meliputi ketidakpastian kemampuan mengganti, sentralitas.


Daftar Pustaka


Gitosudarmo, indriyo. Perilaku keorganisasian. 1997.BPEF- yogyakarta
http://hmti.wordpress.com/2008/02/22/definisi-dan-pengertian-organisasi/

Tidak ada komentar: